Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana
aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya.
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampao pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri. Makna Individu adalah manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, dalam individunya.
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampao pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri. Makna Individu adalah manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, dalam individunya.
FAKTOR
PERTUMBUHAN INDIVIDU
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan
lain-lain.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah
sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta
tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan
lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi
lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor
Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota
tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat
menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada
warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada
yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor
Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga.
Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak
adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu
keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua
faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
PENGERTIAN
KELUARGA
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari
beberapa individu yang terikat dengan adanya hubungan perkawinan atau darah.
Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak biasanya di sebut dengan keluarga
inti. Keluarga ini memiliki fungsi dimana individu-individu itu pada dasarnya
dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya,serta keamanan dalam hidupnya.
Selain itu dalam keluarga inti, anak-anak yang
masih belum berdaya mendapat pengasuhan dan pendidikan pertama kali, Mattewatie
anna ( dalam Kuntjraningrat1990 :110) Namun menurut sebagian masyarakat bahwa
yang disebut keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak akan tetapi
orang yang hidup serumah bisa saja di sebut keluarga dengan ada atau tidaknya
hubungan darah.
Dalam suatu keluarga, apa lagi keluarga itu
tidak terdiri dari ayah-ibu dan anak masih ada orang lain yang hidup bersama
dalam satu rumah, maka dirasa cukup rawan konflik. Ini tentunya dalam keluarga
tersebut ada aturan-aturan tertentu yang harus di patuhi, namun belum tentu
diterima oleh anggota di keluarga inti. Pada kehidupan keluarga inti terdapat
berbagai macam norma atau aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu
seperti keagamaan, sopan santun (tata karma), sosialisasi, pendidikan,
kejujuran dan lainnya. Makna Keluarga adalah makna keluarga termasuk juga
dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari
Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan
darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
·
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria
dan wanita.
·
Menurut Adler keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa.
·
Menurut Durkheim keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil-hasil faktor politik,
ekonomi dan lingkungan
·
Menurut Ki Hajar Dewantara keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena
terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki.
FUNGSI KELUARGA
Pengertian
dari fungsi-fungsi keluarga adalah suatu tugas atau pekerjaan yang harus
dilaksanakan dalam keluarga untuk tujuan yang positif. Masyarakat (sebagai
terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Ada beberapa
fungsi yang dijalankan dalam keluarga :
- Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
- Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga
untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini
dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
- Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan
dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk
mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.
- Fungsi Sosialisasi.
Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma
tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.
PENGERTIAN SERTA GOLONGAN MASYARAKAT
Masyarakat (yang diterjemahkan dari istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau
sebaliknya, dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang
terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari
bahasa Arab, musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling
bergantung antara yang satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat
dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur. Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi
masyarakat,
"sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai
pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan
kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka
berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya:
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band,
chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat dengan kata sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
Kata society berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat dengan kata sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
·
PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah
suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan
yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian
yang membentuk suatu kesatuan.
·
KARL MARX
Masyarakat ialah keseluruhan
hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari
kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya.
·
GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok
manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang
diikat oleh kesamaan.
·
HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu
kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya
keinginan-keinginan mereka bersama.
·
ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu
sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered
relations).
·
SELO SOEMARDJAN
Masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
·
HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu
organisasi manusai yang saling berhubungan.
·
MANSUR FAKIH
Masyarakat adalah sesuah
sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing
bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni.
·
Emile Durkheim
Masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
·
PAUL B. HORTON & C. HUNT
masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern) :
a.
Masyarakat Sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak dari kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria melakukan pekerjaan yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon, berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakukan pekerjaan yang ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga,menyusui dan mengasuh anak-anak ,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.
b. Masyarakat
Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun internasional. Dalam lingkungan masyarakat maju,dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industi dan masyarakat industri.
Masyarakat Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau
organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu :
·
Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini juga disebut kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering berdialog bertatap muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada kelompok menenerima serta menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab para anggota secara sukarela. Contoh-contohnya : keluarga, rukun tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan lain-lain.
·
Kelompok
sekunder
Antaran anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, antaranggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Kelompok sekunder dapat dibagi dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak berststus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian
kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi,
yaitu sederhana dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di antara keduanya
diabaikan (Soerjono Soekanto, 1982 :190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis juga menjadi cirri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri dan diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Laju pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga manusia dengan mesin.
PEMUDA
DAN SOSIALISASI
PENGERTIAN
PEMUDA DAN SOSIALISASI
1. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah
individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun
belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan generasi
penerus bangsa yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang
lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah
berlangsung.
2. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah
beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi di dalam kehidupan
bermasyarakat, dan mereka beraktifitas saling membantu dan menolong karena ada
visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.
Melalui proses sosialisasi, pemuda merubah cara berpikir
dan kebiasaan hidupnya. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu
bagaimana ia mesti bertingkah laku di kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Kepribadian seorang pemuda dapat terbentuk melalui proses sosialisasi. Dalam
hal sosialisasi dikatakan sebagai proses yang membantu individu belajar dan
menyesuaikan diri serta bagaimana berpikir dapat berfungsi dalam kelompok.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dalam anggota
masyarakat dan hubungan sosial.
PROSES
TERJADINYA SOSIALISASI
Sosialisasi dapat terjadi secara langsung bertatap muka dalam pergaulan
sehari-hari, dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui telepon, surat
atau melalui media massa. Keadaan lingkungan di mana individu berada berperan
penting dalam proses sosialisasi. Keadaan lingkungan menyebabkan individu
mengaktualisasi dirinya untuk memperoleh sikap dan pola tingkah laku yang
sesuai dengan masyarakat. Oleh karena itu, individu melakukan sosialisasi untuk
mempelajari pola kebudayaan yang mendasar seperti bahasa, cara berjalan, cara
makan, dan lain-lain.
Sosialisasi dapat pula terjadi melalui interaksi dan
komunikasi.Melalui komunikasi, seseorang memperoleh pengalaman-pengalaman
hidup, kebiasaan-kebiasaan yang menjadi bekal pergaulan di masyarakat luas.
Selain itu, komunikasi dapat pula melalui media massa seperti surat kabar,
majalah, buletin, dan tabloid. Dengan memperoleh informasi dari media massa,
individu akan belajar nilai dan norma secara umum yang mampu menghasilkan
tingkah laku yang diharapkan masyarakat.
Menurut F.G. Robins (sebagaimana dikutip Arif Rohman dkk.; 2003), terdapat
lima faktor yang memengaruhi perkembangan kepribadian manusia sebagai hasil
sosialisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a) sifat dasar
b) lingkungan prenatal
c) perbedaan perorangan
d) lingkungan
e) motivasi
Sifat dasar merupakan keseluruhan potensi yang diwarisi seseorang dari ayah
dan ibunya. Sifat dasar ini berupa karakter, watak serta sifat emosional. Sifat
dasar dalam diri seseorang terbentuk melalui proses pembuahan. Proses di mana
sel jantan dan sel betina bertemu sehingga membentuk embrio yang mewarisi
sifat-sifat ayah dan ibu.
Sel telur yang dibuahi berkembang menjadi embrio dan berada dalam rahim ibu
untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkungan prenatal. Pada
masa ini, seseorang mendapat pengaruh-pengaruh baik langsung maupun tidak
langsung dari sang ibu. Pengaruh-pengaruh langsung misalnya, ibu hamil
mengonsumsi susu dengan maksud untuk mencerdaskan otak bayi atau
mengajakkomunikasi sang bayi saat berada dalam kandungan. Sedangkan
pengaruh-pengaruh tidak langsung secara sederhana dapat berupa penyakit sang
ibu yang dapat memengaruhi sang bayi, gangguan endoktrin yang mampu memengaruhi
keterbelakangan dan emosional bayi, penyakit bawaan karena faktor keturunan serta
shock pada saat kelahiran.
Perbedaan perorangan dimiliki setiap manusia, artinya satu orang dengan
orang lainnya tidak ada yang sama, misalnya: ciri-ciri fisik (bentuk badan,
warna kulit, warna mata, bentuk rambut, dan lainlain), ciri-ciri mental,
emosional personal dan sosial. Lingkungan yang dimaksud yaitu kondisi di
sekitar individu baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat
memengaruhi proses sosialisasi. Kondisi lingkungan tidak menentukan dalam
proses sosialisasi, namun dapat memengaruhi dan membatasi proses sosialisasi.
Motivasi merupakan kekuatan-kekuatan dalam diri individu yang menggerakkan
individu untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu dorongan dan kebutuhan.
Dorongan adalah keadaan yang tidak
seimbang bagi individu karena pengaruh baik dari dalam maupun dari luar,
sehingga memengaruhi individu untuk bergerak mencapai keseimbangan kembali.
Sedangkan kebutuhan adalah dorongan yang telah terpola baik secara personal,
sosial, maupun kebudayaan.
PERANAN
SOSIAL MAHASISWA dan PEMUDA DI MASYARAKAT
- Peran Sosial Mahasiswa Dalam Masyarakat
Peran mahasiswa dalam masyarakat sangat penting. Tak bisa dipungkiri,
mahasiswa memberikan peran penting dalam pembangunan masyarakat. dalam beberapa
aspek kehidupan, salah satu di antaranya, pendidikan, mahasiswa mengambil andil
yang krusial dalam terwujudnya kondisi akademis yang dibawa ke wilayah
kemasyarakatan. Ini perlu, sebagai agent of change, mahasiswa menjadi pihak
perubahan, yang pada awalnya banyak yang tidak diketahui, banyak yang bernilai
kurang, mahasiswa memberi sesuatu yang bernilai lebih pada masyarakat.
Di antara yang bisa kita lihat, peran mahasiswa,
adalah berbaurnya mereka bersama masyarakat dalam proses pembangunan. Para
mahasiswa, sesuai jurusan mereka berupaya mengaplikasikan apa yang telah mereka
dapatkan di bangku kuliah. Sebagai contoh, ada mahasiswa yang mengambil jurusan
pendidikan Agama Islam, dapat kita bayangkan, bahwa mereka bisa mengambil andil
penting dalam aktifitas keagamaan, seperti sebagai imam masjid atau khatib di
hari Jumat.
Di lingkungan-lingkungan masyarakat lainnya, mahasiswa
–sepantasnya- ada di sana, juga sebagai pelaku yang dianggap oleh masyarakat.
semisal, dalam rapat menyelesaikan masalah desa/kelurahan. Mahasiswa memiliki
potensi untuk mengeluarkan gagasan cemerlang sebagai bukti bahwa apa yang
dipelajari di universitas memang ada manfaat lebih.
Karakter
mahasiswa pun ditilik masyarakat sebagai hal yang baik, selama memang mahasiswa
benar-benar menjalani status sebagai seorang mahasiswa sejati. Contohnya,
seorang mahasiswa dididik untuk memiliki jiwa kepemimpinan, tanggung jawab,
akademis, solutif, dan berakhlak terpuji. Bagi masyarakat, mahasiswa adalah
harapan. Mahasiswa –harusnya- adalah titik terang untuk masa depan. Seberapa
besar peran mahasiswa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
tergantung bagaimana mahasiswa menyikapi diri untuk menjadi bermanfaat bagi
warga sekitar mereka. sebab, tidak semua mahasiswa benar-benar sadar akan apa
yang mereka emban. Status mahasiswa, jika saja tidak dimaknai dengan baik oleh
mahasiswa itu sendiri, akan menjadi hal yang akan mengubah paradigma masyarakat
yang awalnya mengharapkan mahasiswa sebagai penyelesai masalah menjadi
pengganggu dalam masalah yang tak selesai-selesai. tentunya, itu bukanlah
harapan mahasiswa dan masyarakat seutuhnya. Kesadaran, adalah yang terpenting,
tentang bagaimana membangun negeri ini agar bisa lebih baik dari sebelumnya.
- Peran Pemuda Dalam Masyarakat
Masyarakat membutuhkan peran sertapemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda
adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk
memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam
hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan
kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi
pembangunan masyarakat.
Sejarah
membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah
Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa
turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori
oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis
terhadap pongahnya kekuasaan.
Bung Karno disebut-sebut orang yang memiliki semangat
menyala-nyala dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, ketika beranjak
senja, beliau dianggap tidak mampu lagi meneruskan kepemimpinannya di negara
Indonesia, demikian pula dengan banyak pemimpin lainnya. Ini menunjukan bahwa
pemuda memegang peranan yang sangat besar di dalam proses perubahan dan
eprtumbuhan serta perkembangan suatu masyarakat.
Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua
pemuda memiliki semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta
penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa banyak
sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar energinya yang sangat
banyak tersalur kepada hal-hal yang positif.
Dengan
demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar
pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuan untuk
kemakmuran rakyat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar