Berdasarkan
Jenis Perkawinan
- Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
- Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan
Pemukiman
- Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
- Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
- Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan
Jenis Anggota Keluarga
- Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
- Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
- Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
- Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
- Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan
Kekuasaan
- Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
- Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
- Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
Namun, secara teoritis sistem kekeluargaan dapat dibagi dalam tiga corak,
yaitu :
a) Sistem Kekeluargaan Patrilineal
Sistem keturunan yang ditarik menurut garis bapak,
kedudukan pria lebih menonjol pengaruhnya daripada kedudukan wanita di
dalam pewarisan. Dan penganut sistem kekeluargaan tersebut antara lain
yaitu : (Gayo, Alas, Batak, Nias, Lampung, Buru, Seram, Nusa Tenggara, Irian).
b) Sistem Kekeluargaan Matrilineal
Sistem keturunan yang ditarik
menurut garis ibu, kedudukan wanita lebih menonjol pengaruhnya daripada
kedudukan pria di dalam pewarisan. Dan penganut sistem kekeluargaan
tersebut antara lain yaitu : (Minangkabau, Enggano, Timor).
c) Sistem Kekeluargaan Parental atau Bilateral
Sistem keturunan yang ditarik
menurut garis orang tua, atau menurut garis dua sisi (bapak-ibu), dimana
kedudukan pria dan wanita tidak dibedakan di dalam pewarisan. Dan penganut
sistem kekeluargaan tersebut antara lain yaitu : (Aceh, Sumatera Timur, Riau,
Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain).
PERANAN
MAHASISWA DALAM SOSIALISASI
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan
terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang
lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan
biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat
tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum
intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang
diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa
dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa
juga merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat
dari segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk
memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan
kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat
kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat
melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan
orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya
kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan
sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa
saja yang memerlukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar