Jumat, 23 Oktober 2015

Bakso Lapangan Tembak Senayan




KI AGENG WIDYANTO SURYO BUWONO, nama yang dianugerahkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1980-an. Lahir di Wonogiri, Jawa tengah pada tanggal 15 Juni 1949. Lulusan STM 1 Solo ini pemilik usaha waralaba (franchise) Bakso Lapangan Tembak Senayan.  Dia merintis usahanya dari pedagang bakso pikulan hingga menjadi pengusaha franchise dengan 150 restoran tersebar di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 2000 karyawan.  Dia meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, 9 Juli 2011 dalam usia 62 tahun.
            Widyanto nama akrabnya, sudah memulai usahanya sejak kelas 2 SMP di Solo pada tahun 1966. Ia menjajakan bakso dengan pikulan. Setelah tamat STM 1 di Solo, dia hijrah ke Jakarta dengan bermodalkan uang sebesar Rp.1200. Di Jakarta ia langsung menjual baksonya berkeliling dengan cara memikulnya. Beberapa tahun kemudian, ia merubah pikulannya dengan gerobak dorong. Disiang hari, dia berkeliling dari gang ke gang di kawasan Pertamburan, Slipi, Pejompongan dan Gelora Senayan. Lalu pada malam hari, ia mangkal di kawasan Lapangan Tembak Senayan (kini telah berubah menjadi Hotel Mulia).
            Rupanya dari Lapangan Tembak itulah, Widyanto menemukan pelanggan-pelanggan yang ketagihan dengan baksonya. Saat itu, pelanggan menyebutnya sebagai bakso ala Jowo. Sehingga akhirnya, di tahun 1982 ia memutuskan mangkal tiap hari di luar pagar kompleks Lapangan Tembak Senayan.
Keberuntungan sedang berpihak padanya, karena tahun 1983 ia diizinkan memboyong gerobak baksonya ke dalam kompleks, dan sejak itu baksonya dikenal masyarakat dengan sebutan Bakso Lapangan Tembak Senayan. Jika ingat pada waktu itu, warung bakso yang berada di lokasi parkir itu dipenuhi oleh mobil yang ingin jajan di sana. Para tamu rela makan sambil berdiri atau bahkan makan bakso di mobil masing-masing karena tidak mendapatkan tempat duduk. Dan sudah menjadi pemandangan lazim, setiap sore para atlet pelatnas (atletik, bulutangkis, renang, menembak dan sebagainya) terlihat makan dan kongko-kongko di sana. Pendeknya, warung bakso Lapangan Tembak ini ngetop di kalangan atlet nasional dan masyarakat sekitarnya.
Di tengah masa keemasannya, banyak pejabat ataupun tokoh masyarakat yang mencicipi baksonya. Bahkan karena popularitasnya, Widyanto memperoleh kemudahan membuka beberapa gerai di lingkungan Senayan. Selain di halaman Gedung Bulutangkis, Widyanto juga memperoleh izin menyewa lahan untuk buka warung bakso di Kelurahan Lapangan Tembak Senayan yang ditempatinya hingga sekarang. Setidaknya ada 7 cabang warung yang berhasil dikembangkan Widyanto hingga 1998.

Widyanto mulai tertantang untuk membuka gerai nya di beberapa pusat pembelanjaan di Jakarta. Meski berani masuk mal, bukan berarti Bakso Lapangan Tembak tanpa perhitungan. Bagi Widyanto, masuk ke mal juga butuh analisis yang matang, bukan sekadar mengatrol gengsi. Itulah sebabnya ia pun memperhitungkan faktor biaya sewa gerai, ekspektasi animo pengunjung, omset dan pengeluaran operasional. Dengan strategi promosi dari mulut ke mulut, tidak hanya pelanggan lama yang loyal, tapi juga mampu menggaet pelanggan baru.
            Ada beberapa jurus yang membuat jumlah pelanggan Bakso Lapangan Tembak Senayan terus bertambah. Pertama, untuk variasi produk, ditawarkan menu-menu baru di luar bakso, semisal sapi lada hitam, Chinese food dan lainnya. Sekarang total menunya sekitar 50 sajian. Kedua, harga dibanderol tidak seragam, disesuaikan dengan tingkat perekonomian masing-masing daerah. Yang pasti tarif menunya dari yang terendah Rp 11 ribu dan tertinggi Rp 15 ribu per porsi. Ketiga, kiat menjaga kualitas. Caranya sedari awal punya komitmen tidak menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Untuk itu tiap hari baksonya diproduksi dari daging dan adonan segar, bahkan dalam 1kg daging sapi hanya menghasilkan 60 gelinding saja. Selain itu untuk menstandarkan mutu baksonya, di semua cabang bakso yang ada di daerah menggunakan koki yang langsung didatangkan dari Jakarta. Bahkan sebelum menjadi koki di gerainya, calon-calon koki tersebuut dilatih dahulu paling sedikit satu bulan.

            Struktur Organisasi Perusahaan Bakso Lapangan Tembak Senayan :





Menu dari Bakso Lapangan Tembak Senayan, kurang lebih seperti dibawah ini, namun belum lengkap semua dari apa yang disediakan. Bila ingin lebih tau menu lainnya bisa datangi tempatnya langsung agar bisa merasakan kenikmatan dari makanan/minuman yang telah disediakan.


NO
Menu
Harga
NO
Menu
Harga
1
Bakso Kuah
Rp. 22.5
21
Kwetiau Ayam
Rp. 22
2
Bakso Bihun
Rp. 22.5
22
Kwetiau Goreng Spesial
Rp. 29.5
3
Bakso Campur
Rp. 22.5
23
Kwetiau Goreng Seafood
Rp. 28.5
4
Bakso Urat
Rp. 22.5
24
Kwetiau Kuah Seafood
Rp. 28.5
5
Bakso Ceker
Rp. 22.5
25
Kwetiau Siram
Rp. 27
6
Bakso Special
Rp. 22.5
26
Ayam Goreng Mentega
Rp. 33
7
Bakso Goreng
Rp. 22.5
27
Ayam Goreng Tepung
Rp. 33
8
Bakso Goreng Mayonaise
Rp. 24
28
Ayam Asam Manis
Rp. 33
9
Bakso Istimewa
Rp. 22.5
29
Nasi Goreng Special
Rp. 30
10
Bakso Mie
Rp. 22.5
30
Nasi Goreng Biasa
Rp. 30
11
Bakso Urat Goreng
Rp. 22.5
31
Nasi Goreng Sosis
Rp. 29
12
Bakso Penyet
Rp. 24
32
Nasi Goreng Pete
Rp. 29
13
Bakso Asam Manis
Rp. 24
33
Nasi Goreng Seafood
Rp. 29
14
Bakso Rica-Rica
Rp. 24
34
Nasi Goreng Ikan Asin
Rp. 29
15
Bakso Saos Padang
Rp. 24
35
Nasi Goreng Ampela
Rp. 29
16
Kwetiau Goreng Biasa
Rp. 23
36
Nasi Putih
Rp. 5
17
Kwetiau Goreng LT
Rp. 29.5
37
Mie Goreng
Rp. 26
18
Kwetiau Goreng Sosis
Rp. 25
38
Mie Goreng Seafood
Rp. 28
19
Kwetiau Goreng Nugget
Rp. 26
39
Mie Goreng Special
Rp. 31
20
Kwetiau Chiken Katsu
Rp. 27
40
Bihun Goreng
Rp. 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assignment

1. Simple Present Tense ( Verbal/Non Verbal) : Contoh : She is beautiful ( dia"wanita" cantik ) - Verbal : Verbal Simple Presen...