PENGERTIAN ORGANISASI
Berbagai literatur tentang
organisasi dan manajemen telah memberikan definisi tentang organisasi, dengan
berbagai cara, tergantung segi tinjauan atau pendekatannya. Pada dasarnya
pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu statis dan
dinamis.
ORGANISASI DALAM ARTI STATIS
Organisasi
dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak
bergerak/diam. Dengan kata lain melihat organisasi itu seperti yang tergambar
dalam bagan(organoprogram) yang beraneka ragam.
Ada berbagai macam pandangan tentang
organisasi dalam arti statis, antara lain :
1)
Organisasi
dipandang sebagai wadah atau sebagai alat(tool) yang berarti
a) Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan
yang ditetapkan sebelumnya.
b) Organisasi merupakan wadah daripada
sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c) Organisasi sebagai wadah dimana
administrasi dan manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan
manajemen ini bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manejemen.
2)
Organisasi
dipandang sebagai jaringan dan hubungan kerja yang bersifat formal seperti yang
tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan kotak-kotak yang beraneka
ragam.
3)
Organisasi
dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang menggambarkan
secara jelas tentang garis wewenang, garis komando dan garis tanggungjawab.
Secara singkat dapat
dikatakan bahwa organisasi dalam arti statis merupakan wadah atau tempat
kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas
tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan
tanggung jawab.
ORGANISASI
DALAM ARTI DINAMIS
Organisasi dalam arti dinamis
berarti memandang organisasi sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme
yang dinamis. Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis berarti
memandang organisasi tidak hanya dari segi bentuk dan wujudnya, tetapi melihat
juga organisasi itu dari segi isinya. Isi dari organisasi tersebut ialah sekelompok
orang yang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan kata lain organisasi dinamis berarti
menyoroti aktivitas yang ada di dalam organisasi, serta segala macam aspek yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tujuan yang hendak dicapai.
Macam pandangan tentang organisasi dalam
arti dinamis, sebagai berikut :
1) Organisasi dalam arti dinamis berarti
organisasi itu selalu bergerak mengadakan pembagian tugas/pekerjaan sesuai
dengan sistem yang telah ditentukan serta sesuai pula dengan lingkup dari
organisasi tersebut.
2) Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang
organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi dalam arti dinmis menyoroti
unsur manusia yang ada didalamnya. Manusia merupakan unsur terpenting dari
seluruh unsur organisasi karena hanya manusialah yang memiliki sifat
kedinamisan.
Organisasi dalam arti dinamis selalu
dihadapkan kepada 2 macam kemungkinan, yaitu:
1) Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang,
yang berarti organisasi itu selalu bergerak untuk tumbuh dan berkembang sesuai
tuntutan zaman. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi dapat bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Yang lebih penting adalah pertumbuhan dan
perkembangan organisasi yang bersifati kualitatif.
2) Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal
ini merupakan ancaman dan tantangan yang mau tidak mau harus dapat diatasi.
Kematian organisasi merupakan
tantangan dalam arti bahwa orang-orang yang bergabung dalam organisasi itu
dihadapkan dengan berbagai masalah atau persoalan dalam tingkat atau kadar
persoalan yang berbeda-beda. Setiap masalah harus dapat diatasi, karena bila
tidak dapat diatasi akan menjadi hambatan atas jalannya organisasi. Kematian
organisasi merupakan ancaman, yang berarti segenap aspirasi yang ditampung
dalam organisasi akan bubar berantakan.
Ancaman yang datangnya dari
luar adalah ancaman yang datang dari berbagai organisasi lainnya dalam bentuk
persaingan, baik secara wajar (persaingan sehat) maupun tidak wajar (persaingan
tidak sehat), baik persaingan itu dilakukan secara terbuka maupun tertutup.
Dengan demikian organisasi
dalam arti dinamis berarti organisasi selalu bergerak, tumbuh dan berkembang
untuk mempertahankan eksistensinya. Bergerak, tumbuh dan berkembangnya
organisasi pada dasarnya merupakan kenyataan hidup.
Dua unsur diatas dapat
diartikan bahwa organisasi dalam arti dinamis merupakan proses kerjasama antara
orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan
bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula. Proses adalah
langkah-langkah yang harus dilalui. Langkah yang harus diakui dalam usaha
mencapai tujuan bersama dimulai dari proses perencanaan (planning), proses
pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating), proses
pengawasan (controling), dan proses pengambilan keputusan (decision making).
Organisasi sebagai proses
juga memandang organisasi dari segi interaction antara orang-orang yang ada di
dalam organisasi tersebut. Interaksi tersebut dapat berlangsung secaara formal
dan informal.
Hubungan
formal adalah
hubungan-hubungan yang mengikuti pola seperti yang telah diatur dalam dasar
hukum pendirian organisasi, sesuai struktur organisasi, seperti yang telah
ditetapkan secara resmi oleh pimpinan.
Hubungan
informal adalah
hubungan-hubungan yang terjadi dalam organisasi yang tidak terikat oleh dasar
hukum pendirian organisasi, tidak terikat oleh struktur organisasi, tidak
terikat oleh hirariki dan tidak terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan
secara resmi oleh pemimpin organisasi.
Kesimpulannya, organisasi itu
tidak hanya sekedar wadah saja, tetapi juga sebagai sistem kerja-sama sebagai
siste, tata-hubungan kerja, dan sebagai proses pembagian tugas.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM KERJASAMA
Sistem adalah suatu
keseluruhan yang sangan rumit dari berbagai unsur atau faktor/hal yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan antara yang satu dengan lainnya sehingga
semua unsur atau semua faktor atau semua hal itu merupakan suatu kesatuan atau
merupakan suatu kebulatan yang utuh.
Kerjasama merupakan suatu
bentuk perwujudan daripada hubungan dua orang atau lebih dalam usaha mencapai
tujuan bersama. Jadi tujuan daripada orang-orang melakukan kerjasama ialah untuk
mewujudkan apa yang menjadi tujuan bersama mereka. Agar orang-orang yang
bekerjasama itu dapat mencapai tujuan maka perlu adanya hubungan yang baik.
Apabila tujuan yang akan
dicapai itu sedemikian kompleks, hal itu akan mengakibatkan timbulnya jaringan
hubungan kerja yang sangat kompleks dan rumit, sehingga memerlukan perumusan
kerja yang lebih baik. Dengan demikian setiap orang yang tergabung dalam suatu
bentuk kerjasama mempunyai peran yang diikuti dengan peratanggung jawaban.
Dari uraian tersebut jelas
bahwa organisasi sebagai sistem kerja sama dapat diartikan dengan berbagai
cara, yaitu sebagai berikut :
1) Organisasi sebagai sistem kerjasama, adalah
suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik, dan
masing-masing pekerjaan itu mengandung wewenang, tugas dan tanggungjawab
tertentu yang memungkinkan orang-orang dari suatu organisasi dapat bekerjasama
secara efektif dalam usaha mencapai tujuan bersama.
2) Organisasi sebagai sistem kerja adalah
suatu sistem penugasan pekerjaan kepada orang-orang yang mengadakan kerjasama
yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang tertentu dari suatu tugas bersama.
3) Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah
suatu sistem daripada aktivitas-aktivitas kerjasama dari sekelompok orang yang
mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4) Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah
suatu sistem yang terencana daripada usaha kerjasama dengan memberikan peran
kepada setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas dan tanggungjawab untuk
dilaksanakan.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TATA-HUBUNGAN
KERJA
Tata hubungan kerja ialah
hubungan yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di dalam suatu situasi
kelompok untuk mengadakan kerjasama dalam usaha mencalai tujuan bersama. Yang
dimaksud stuasi kelompok adalah suatu kelompok yang anggotanya dapat mengadakan
interaksi dalam waktu yang sama sehingga terjalin suatu hubungan yang sangat
erat. Lawan dari situasi kelompok adalah situasi kebersamaan, yaitu kelompok
dimana orang yang bnerada dalam kelompok saling tidak mengenal sebelumnya.
Taa-hubungan dapat bersifat
pribadi, formal, informal langsung atau secara tidak langsung. Apabila kegiatan
dalam kelompok itu semakin kompleks, maka diperlukan sistem pembagian tugas,
ketentuan atau peraturan yang harus ditaati dan dijalankan oleh setiap anggota.
Dengan demikian tata-hubungan tidak hanya berlangsung secara pribadi, formal, informal langsung dan tidak
langsung, tetapi dapat berlangsung pula secara struktural, hirarki, vertikal,
horizontal dan diagonal.
1) Tata
hubungan pribadi, adalah
tata-hubungan yang berlangsung antar pribadi satu dengan satu.
2) Tata
hubungan formal, adalah
tata-hubungan yang berlangsung dengan mengikuti suatu pola atau aturan yang
telah ditentukan.
3) Tata
hubungan informal, adalah
tata-hubungan yang tidak mengikuti atau menyimpang dari aturan atau ketentuan
formal yang telah ditetapkan.
4) Tata
hubungan langsung, adalah
tata hubungan yang tidak dipisahkan oleh jarak. Media yang dipergunakan antara
lain wawancara, rapat, ceramah, dll.
5) Tata
hubungan tidak langsung,
adalah tata-hubungan yang dipisahkan oleh jarak. Media yang dipergunakan
misalnya ;telepon, internet, surat dan memo.
6) Tata
hubungan struktural/hirarki,
adalah tata-hubungan yang mengikuti saluran secara hirarkis seperti yang telah
ditetapkan dalam struktur organisasi.
7) Tata
hubungan vertikal, adaah
tata-hubungan yang berlangsung antara pimpinan dengan bawahan atau sebaliknya.
Dengan demikian tata-hubungan ertikal dapat berlangsung secara up word dan
secara down word.
a) Up
word, adalah tata-hubungan
yang berlangsung antara bawahan dengan pimpinan atau antara instansi yang lebih
rendah dengan yang lebih tinggi. Bawahan atau instansi yang lebih rendah
merupakan bawahan langsung dari pimpinan atau instansi yang lebih tinggi.
b) Down
word, adalah tata-hubungan
yang berlangsung antara pimpinan dengan bawahan ata instansi yang lebih tinggi
dengan yang lebih rendah. Atasan/pemimpin atau instansi yang lebih tinggi
merupakan atasan langsung dari bawahan atau instansi yang lebih rendah.
8) Tata
hubungan horizontal,
adalah tata-hubungan yang berlangsung antara pimpinan yang setingkat, antara
bawahan dengan bawahan, dan dengan instansi yang setingkat.
9) Tata
hubungan diagonal, adalah
tata-hubungan yang berlangsung antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya,
atau antara instansi yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah. Tata-hubungan
diagonal dengan demikian juga dapat bersifat up word dan down word.
Berbagai macam bentuk hubungan tersebut
harus dibina dan dikembangkan guna menciptakan sistem kerjasama yang baik dan
serasi antara para anggota atau antar unit, antar satuan kerja yang ada didalam
organisasi.
Kerjasama
dan tujuan bersama merupakan dua unsur penting suatu organisasi. Akan tetapi
kedua unsur tersebut akan terwujud apabila didukung oleh suatu sistem
tata-hubungan kerja yang baik. Mengingat tata-hubungan kerja itu berlangsung
dalam suatu situasi kelompok yang masing-masing pihak bekerja dan satu sama
lain saling bekerjasama guna mewujudkan tujuan bersama, maka tata-hubungan kerja
itu akan menimbulkan suatu jaringan kerja yang sangat kompleks.
Organisasi sebagai sistem tata-hubungan
kerja dapat diberi pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut :
1)
Organisasi
sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu sistem tata-hubungan kerja
yang sangat rumit tetapi sistematis sehingga dapat menimbulkan suatu bentuk
kerjasama yang baik dan serasi di antara para anggota atau antar unit satuan
kerja yang ada sebagai usaha untuk mencapai tujuan bersama.
2)
Organisasi
sebagai sistem tata-hubunga kerja, adalah suatu jaringan kerja yang mewujudkan
suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi antara para anggota atau antar unit
satuan kerja yang ada sehingga tujuan bersama dapat dicapai dengan cepat,
tepat, efisien dan efektif.
ORGANISASI SEBAGAI PROSES
PEMBAGIAN TUGAS
Setiap
bentuk kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama perlu memiliki sstem pembagian tugas. Adanya kerjasama yasng baik tidak
menjamin keberhasilan pencapaian tujuan. Dalam proses pembagian tugas terdapat
berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan yaitu :
1)
Menetapkan
berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan dalam organisasi, meliputi bidang
apa saja dan setiap bidang biasanya memerlukan jenis kegiatan tersendiri.
2)
Menghimpun
secara teratur bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain.
3)
Mengelompokan
jenis pekerjaan yang sama dalam suatu kelompok sendiri, untuk ditangani atau
dikelola oleh orang-orang tertentu.
4)
Mengadakan
pencarian hubungan yang ada dari setiap jenis pekerjaan.
5)
Menunjuk
bagian dan orang yang diserahi tugas untuk memikul tugas dan tanggungjawab
dalam suatu bidang tertentu.
6)
Merumuskan
fungsi-fungsi yang harus dijalankan bagian atau orang-oran tersebut. Juga harus
ditentukan sampai dimana tugas, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab mereka
masing-masing.
Dengan demikian organisasi
sebagai proses pembagian tugas dapat diberi pengertian dengan berbagai cara,
yaiu sebagai berikut :
1)
Organisasi
sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses menetapkan dan
mengelompokan jenis pekerjaan yang akan di lakukan serta merumuskan suatu
pelimpahan wewenan dan tanggungjawab yang meumngkinkan orang yang diserahi
tugas itu dapat bekerjasama secara efisien dan efektif dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2)
Organisasi
sebagai orises kegiatan menghimoun secara teratur atas bagian yang saling
bergantung satu sama lain sehingga secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang bulat.
3)
Organisasi
sebagai proses pembagian tugas atau pekerjaan serta mengatur dan menentukan
bagian atau orang-orang yang diserahi untuk memikul tugas dan tanggung jawab
dari suatu bentuk usaha.
4)
Organisasi
sebagai suatu proses kegiatan penyusunan, pengembangan, pemeliharaan daripada
pola hubungan kerja dari bagian yang ada dalam suatu bentuk usaha.
Dari pengertian tersebut
dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian tugas memandang
organisasi dari segi sistem distribusi tugas sehingga masing-masing pejabat
atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.
BEBERAPA PENDAPAT DARI PARA AHLI
a)
James D. Mooney : Organisasi merupakan bentuk dari setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
b)
John D. Millet : Organisasi adalah orang-orang yang
bekerjasama dengan mengandung cir-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul
didalam kegiatan kelompok.
c)
Dwight Waldo : Organisasi merupakan struktur daripada
hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi.
d)
Chester I. Barnard : Organisasi merupakan suatu sistem usaha
bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak
bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.
e)
Herbert A. Simon : Organisasi merupakan pola komunikasi
yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia.
f)
S. Prajudi Atmosudirdjo : Organisasi itu sebagai struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
suatu tujuan.
g)
Sondang P. Siagian : Organiasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki dimana
selalu terdapat hubungan antara seorang atau kelompok orang yang disebut
pimpinan dan seorang yang disebut bawahan.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Secara sederhana organisasi mempunyai 3
unsur, yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi
itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan
sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Daya kerja dibedakan menjadi dua
macam, yaitu : daya manusia dan daya bukan manusia.
1)
Daya manusia
Daya manusia terdiri dari kemauan dan
kemampuan yang meliputi :
a) Kemauan dan kemampuan untuk bekerja atau
untuk berbuat.
b) Kemauan dan kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain.
c) Kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan
prinsip organisasi.
Jika ingin tau kelanjutannya, silahkan klik ekos-ebim234.blogspot.com
Sumber : Buku "Dasar-Dasar Ilmu Organisasi"
Karya : Drs.Ig.Wursanto
Penerbit : Andi Yogyakarta
Jika ingin tau kelanjutannya, silahkan klik ekos-ebim234.blogspot.com
Sumber : Buku "Dasar-Dasar Ilmu Organisasi"
Karya : Drs.Ig.Wursanto
Penerbit : Andi Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar