Pengertian COBIT
COBIT (Control Objectives for
Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan
dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association
(ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional.
COBIT bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
Sejarah COBIT
COBIT
pertama kali diterbitkan pada tahun 1996, kemudian edisi kedua dari COBIT
diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0
pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT
yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
Kriteria Informasi berdasarkan COBIT
Untuk
memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7
kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:
- Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
- Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
- Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
- Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
- Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
- Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
- Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.
Kerangka
Kerja COBIT
Kerangka
kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
- Control Objectives
Terdiri
atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang
terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition
& Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring
& Evaluation.
- Audit Guidelines
Berisi
sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed
control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management
assurance dan/atau saran perbaikan.
- Management Guidelines
Berisi
arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti
dilakukan.
Komponen Control Objective
Berdasarkan
IT Governance Institute (2012), Framework COBIT disusun dengan karakteristik
yang berfokus pada bisnis (bussiness focused). Pada edisi keempatnya ini, COBIT
Framework terdiri dari 34 high level control objectives dan kemudian
mengelompokan proses tersebut menjadi 4 domain, keempat domain tersebut antara
lain: Plannig and Organization, Acquisition and Implementation, Delivery and
Support, dan Monitoring and Evaluation:
- Planing and Organization (Perencanaan dan Organisasi). Mencakup strategi, taktik dan identifikasi kontribusi terbaik TI demi pencapaian tujuan organisasi.
- Acquire and Implement (Pengadaan dan Implementasi). Untuk merealisasikan strategi TI, perlu dilakukan pengidentifikasian, pengembangan dan perolehan solusi TI, sesuai dengan yang akan diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis.
- Delivery and Support (Pengiriman Layanan dan Dukungan). Domain ini fokus terhadap penyampaian jasa yang sesungguhnya diperlukan, termasuk penyediaan layanan, manajemen keamanan dan kontinuitasnya, jasa dukungan kepada user dan manajemen data dan fasilitas operasi.
Definisi Pengendalian Internal menurut COBIT
COBIT
mengadopsi definisi pengendalian dari COSO yaitu : “Kebijakan, prosedur, dan
praktik, dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
wajar bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dan hal-hal yang tidak diinginkan
dapat dicegah atau dideteksi dan diperbaiki”. Sedangkan COBIT mengadaptasi
definisi tujuan pengendalian (control objective)dari SAC yaitu : “Suatu
pernyataan atas hasil yang diinginkan atau tujuan yang ingin dicapai dengan
mengimplementasikan prosedur pengendalian dalam aktivitas IT tertentu”.
Komponen tujuan pengendalian (control
objectives) COBIT ini terdiri atas 4 tujuan pengendalian
tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang
tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization , acquisition
& implementation ,delivery & support , dan monitoring.
Domain
- Planning and organization
Domain ini
mencakup strategi dan taktik, dan perhatian atas identifikasi bagaimana IT
secara maksimal dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan bisnis. Selain itu,
realisasi dari visi strategis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan dikelola
untuk berbagai perspektif yang berbeda. Terakhir, sebuah pengorganisasian yang
baik serta infrastruktur teknologi harus di tempatkan di tempat yang
semestinya.
- Acquisition dan implementation
Untuk
merealisasikan strategi IT, solusi TI perlu diidentifikasi, dikembangkan atau
diperoleh, serta diimplementasikan, dan terintegrasi ke dalam proses bisnis.
Selain itu, perubahan serta pemeliharaan sistem yang ada harus di cakup dalam
domain ini untuk memastikan bahwa siklus hidup akan terus berlangsung untuk
sistem-sistem.
- Delivery and Support
Domain ini
memberikan fokus utama pada aspek penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini
mencakup area-area seperti pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan
hasilnya, dan juga, proses dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT
tersebut dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/masalah
keamanan dan juga pelatihan.
- Monitoring
Semua proses IT
perlu dinilai secara teratur sepanjang waktu untuk menjaga kualitas dan
pemenuhan atas syarat pengendalian. Domain ini menunjuk pada perlunya
pengawasan manajemen atas proses pengendalian dalam organisasi serta penilaian
independen yang dilakukan baik auditor internal maupun eksternal atau diperoleh
dari sumber-sumber anternatif lainnya.
Kerangka kerja
COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yakni:
Control Objectives : Terdiri atas 4
tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control
objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu: planning
& organization , acquisition & implementation , delivery
& support , dan monitoring .
Audit Guidelines : Berisi sebanyak
318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control
objectives ) untuk membantu para auditor dalam memberikanmanagement
assurance dan/atau saran perbaikan.
Management Guidelines : Berisi arahan,
baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan,
terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
- Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
- Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
- Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses (critical success factors )?
- Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
- Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
- Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.
The COBIT Framework memasukkan juga
hal-hal berikut ini:
- Maturity Models – Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 – 5) dibandingkan dengan “the best in the class in the Industry” dan juga International best practices
- Critical Success Factors (CSFs) – Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI.
- Key Goal Indicators (KGIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements
- Key Performance Indicators (KPIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan denganprocess goals.
Dalam teorinya,
perusahaan dapat mengorganisasi prosesnya apabila memungkinkan selama tujuan
dasar tata kelola dan pengelolaan tercakupi. Perusahaan kecil memiliki proses
yang lebih sedikit sedangkan perusahaan yang lebih besar atau rumit memiliki
proses yang banyak. Semuanya mencakupi tujuan yang sama. Meskipun begitu, COBIT
5 juga menyertakan sebuah model referensi proses yang mendefinisikan dan
menjelaskan secara rinci sejumlah proses tata kelola dan pengelolaan. Model
referensi proses merepresentasikan semua proses yang secara normal ditemukan
dalam sebuah perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan IT dengan demikian
menyediakan sebuah model referensi umum yang dapat dimengerti untuk manajer
bisnis dan It yang beroperasi dan juga auditor maupun penasehat.
Menggabungkan
model operasional dan membuat sebuah bahasa umum untuk semua bagian bisnis yang
terlibat dalam kegiatan IT merupakan salah satu hal yang paling penting dan
langkah kritis menuju tata kelola yang baik (good governance). Selain itu,
model referensi proses menyediakan kerangka kerja untuk mengukur dan memantau
kinerja IT, mengomunikasikan dengan penyedia layanan, serta menyatukan
praktik-praktik pengelolaan terbaik.
Model referensi
proses COBIT 5 membagi proses tata kelola dan pengelolaan perusahaan IT ke
dalam dua domain, yaitu domain tata kelola dan domain pengelolaan.
- Domain tata kelola mengandung lima proses tata kelola yang di dalam setiap prosesnya praktik evaluasi, pengarahan, dan pemantauan didefinisikan.
- Domain pengelolaan ada empat yang selaras dengan wilayah tanggung jawab perencanaan, pembangunan, pelaksanaan, dan pemantauan.
- Dalam COBIT 5, proses-proses juga mencakupi lingkup penuh dari kegiatan bisnis dan IT yang berhubungan dengan tata kelola dan pengelolaaan enterprise IT. Dengan demikian membuat model proses benar-benar enterprise-wide.
Model referensi
proses COBIT 5 adalah penerus proses model COBIT 4.1 dengan mengintegrasikan
proses model Risk IT dan Val IT. Gambar di bawah menggambarkan himpunan lengkap
dari proses tata kelola dan pengelolaan dalam COBIT 5.
Sumber : http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
http://billymerkava.blogspot.co.id/2013/01/apa-yang-anda-ketahui-mengenai-cobit.html
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
http://billymerkava.blogspot.co.id/2013/01/apa-yang-anda-ketahui-mengenai-cobit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar