Minggu, 25 Oktober 2015

Koperasi RSUD Pasar Rebo


SEJARAH RSUD PASAR REBO
RSUD Pasar Rebo mengalami beberapa kali transformasi sebelum akhirnya menjadi Rumah Sakit yang mengalami perubahan bentuk badan hukum seperti sekarang ini. Pada masa awalnya rumah sakit ini dimulai dari sebuah bangunan POS P3K di Jalan Bidara Cina, Cawang – Jakarta Timur (kini jalan Otto Iskandar Dinata, Cawang) di tahun 1945-1957, kemudian tahun 1957 POS P3K inibertransformasi dan dipindahkan ke Jalan TB Simatupang No.30 Jakarta Timur berganti nama menjadi Rumah Sakit Karantina. Tahun 1964 Rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Tuberkulosa Paru, perubahan ini terjadi karena Rumah Sakit Umum Pemerinah (RSUP) Cipto Mangunkusumo tidak lagi memberikan pelayanan 61 perawatan dan pengobatan pasien paru-paru. Sampai saat in pun RSUD Pasar Rebo masih dikenal sebagian masyarakat sebagai Rumah Sakit paru-paru. Kemudian tahun 1987 menjadi Rumah Sakit Umum Kelac C berdasarkan SK Menkes No. 303 tahun 1987.
Masa 1992 - 1996, RSUD Pasar Rebo melalui masa uji coba sebagai RSUD Unit Swadana DKI Jakarta selama lima tahun dan di tahun ke 5 ditetapkan sebagai RS Unit Swadana Daerah, melalui PERDA DKI Jakarta nomor 2 tahun 1996. Sejak itu RSUD Pasar Rebo diberi kewenangan menggunakan pendapatan fungsionalnya dalam membiayai kebutuhan operasionalnya baik pemeliharaan, perawatan dan pengembangan kualitas tenaga sumber daya manusia untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui peningkatan hasil dan daya guna serta kemandirian dibidang keuangan dalam membiayai unit-unit produktif. Tahun 1997, dilakukan pembangunan gedung baru berlantai delapan sebagai pengembangan gedung rumah sakit.

3 Second Clothing




3 Second merupakan salah satu brand pakaian ternama di kalangan anak muda yang berpusat di kota Bandung. Sebagai salah-satu distro branded yang telah berdiri selama 10tahunan terakhir, 3 Second telah berkomitmen menyediakan fashion untuk kalangan sreet wear dewasa muda. Kaos 3 Second pertama kali berdiri pada akhir 2002, dengan pasar anak muda, serta dengan corak stylish dan trendy. Selain fokus dalam pemasaran kaos, tersedia juga jaket, kemeja, sweater, celana panjang/ pendek, topi, tas, ikat pinggang, sepatu, dan sandal. Didesain senyaman mungkin dengan gambar-gambar serta tulisan catchy yang unik. 
Ciri khas desain kaos 3second yaitu berkonsep trendy dan stylish sehingga membuat orang yang memakainya nyaman dan percaya diri. Desainnya simpel-simpel, kebanyakan memainkan font disetiap desainnya. Selain 3second, pemiliknya mengembangkan merk Greenlight dan Moutley. Ketiga merek ini punya konsep dan misi masing-masing. 3 Seconds punya misi untuk membuat customers merasa seperti selebriti karena itu konsepnya adalah trendy dan stylish sehingga merek 3second dikenal dengan dengan statement 'Feel Famous'. Lalu, untuk merek Greenlight melambangkan 'Never End To Concept' karena pakaian di merek ini designnya bisa dipakai oleh semua umur. Yang ketiga adalah, Moutley ini adalah mereka dengan statement 'Be Spotlight'. Konsep dan design-nya selalu mengikuti perkembangan jaman.

Jumat, 23 Oktober 2015

Bakso Lapangan Tembak Senayan




KI AGENG WIDYANTO SURYO BUWONO, nama yang dianugerahkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1980-an. Lahir di Wonogiri, Jawa tengah pada tanggal 15 Juni 1949. Lulusan STM 1 Solo ini pemilik usaha waralaba (franchise) Bakso Lapangan Tembak Senayan.  Dia merintis usahanya dari pedagang bakso pikulan hingga menjadi pengusaha franchise dengan 150 restoran tersebar di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 2000 karyawan.  Dia meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, 9 Juli 2011 dalam usia 62 tahun.
            Widyanto nama akrabnya, sudah memulai usahanya sejak kelas 2 SMP di Solo pada tahun 1966. Ia menjajakan bakso dengan pikulan. Setelah tamat STM 1 di Solo, dia hijrah ke Jakarta dengan bermodalkan uang sebesar Rp.1200. Di Jakarta ia langsung menjual baksonya berkeliling dengan cara memikulnya. Beberapa tahun kemudian, ia merubah pikulannya dengan gerobak dorong. Disiang hari, dia berkeliling dari gang ke gang di kawasan Pertamburan, Slipi, Pejompongan dan Gelora Senayan. Lalu pada malam hari, ia mangkal di kawasan Lapangan Tembak Senayan (kini telah berubah menjadi Hotel Mulia).
            Rupanya dari Lapangan Tembak itulah, Widyanto menemukan pelanggan-pelanggan yang ketagihan dengan baksonya. Saat itu, pelanggan menyebutnya sebagai bakso ala Jowo. Sehingga akhirnya, di tahun 1982 ia memutuskan mangkal tiap hari di luar pagar kompleks Lapangan Tembak Senayan.
Keberuntungan sedang berpihak padanya, karena tahun 1983 ia diizinkan memboyong gerobak baksonya ke dalam kompleks, dan sejak itu baksonya dikenal masyarakat dengan sebutan Bakso Lapangan Tembak Senayan. Jika ingat pada waktu itu, warung bakso yang berada di lokasi parkir itu dipenuhi oleh mobil yang ingin jajan di sana. Para tamu rela makan sambil berdiri atau bahkan makan bakso di mobil masing-masing karena tidak mendapatkan tempat duduk. Dan sudah menjadi pemandangan lazim, setiap sore para atlet pelatnas (atletik, bulutangkis, renang, menembak dan sebagainya) terlihat makan dan kongko-kongko di sana. Pendeknya, warung bakso Lapangan Tembak ini ngetop di kalangan atlet nasional dan masyarakat sekitarnya.
Di tengah masa keemasannya, banyak pejabat ataupun tokoh masyarakat yang mencicipi baksonya. Bahkan karena popularitasnya, Widyanto memperoleh kemudahan membuka beberapa gerai di lingkungan Senayan. Selain di halaman Gedung Bulutangkis, Widyanto juga memperoleh izin menyewa lahan untuk buka warung bakso di Kelurahan Lapangan Tembak Senayan yang ditempatinya hingga sekarang. Setidaknya ada 7 cabang warung yang berhasil dikembangkan Widyanto hingga 1998.

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI


PENGERTIAN ORGANISASI
Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah memberikan definisi tentang organisasi, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan atau pendekatannya. Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu statis dan dinamis.
ORGANISASI DALAM ARTI STATIS
Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam. Dengan kata lain melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam bagan(organoprogram) yang beraneka ragam.
            Ada berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti statis, antara lain :
1)    Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat(tool) yang berarti
a)    Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
b)   Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c)    Organisasi sebagai wadah dimana administrasi dan manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan manajemen ini bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manejemen.
2)   Organisasi dipandang sebagai jaringan dan hubungan kerja yang bersifat formal seperti yang tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan kotak-kotak yang beraneka ragam.
3)   Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando dan garis tanggungjawab.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi dalam arti statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggung jawab.

Assignment

1. Simple Present Tense ( Verbal/Non Verbal) : Contoh : She is beautiful ( dia"wanita" cantik ) - Verbal : Verbal Simple Presen...